SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENCAK SILAT
I. Pendahuluan
Pencak Silat
adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara (Asteng),
yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negara-negara di
kawasan Asteng (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam).
Kata Pencak
biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali, sedangkan kata
Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan) dan
Filipina.
Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu
Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat.
Di dunia
internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi
Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun demikian, karena
kebiasaan, kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah.
Di bawah ini
secara singkat akan diuraikan beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi:
sejarah, falsafah, jenis, aliran, perguruan dan pendekar Pencak silat,
penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat, pengembangan dan penyebaran
Pencak Silat serta tantangan terhadap Pencak Silat. Keseluruhan uraian akan
disimpulkan secara umum.
II. Sejarah Pencak Silat
Kebutuhan
paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan
sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah
cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus"
dan senjata.
"Jurus"
adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun
menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat
sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan
dengan anatomi manusia. Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan
perkembangan budaya manusia. Demikian pula senjata yang digunakan.
Masyarakat
pribumi Asteng pada umumnya merupakan masyarakat agraris yang hubungan
sosialnya dilaksanakan dengan sistem peguyuban. Warga masyarakat yang demikian
mempunyai dasar pandangan dan kebijaksanaan hidup yang sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat. Dengan dasar itulah
sistem paguyuban yang diperlukan bagi kehidupan agrarisnya dapat dilaksanakan
dan ditegakkan.
Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikandiri. "Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri.
Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikandiri. "Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri.
Di dalam
memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai
cara dan sarana di antaranya dengan pengembangan "jurus" ke dalam
bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir.
Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asteng telah
menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama
maupun moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu,falsafah dari luar
yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan
digunakan untuk mengemas pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi
Asteng.
Dengan
demikian jatidiri Pencak Silat ditentukan oleh tiga hal pokok sebagai satu
kesatuan yakni :
1. Budaya masyaraka-t pribumi Asteng sebagai sumber dan coraknya.
2. Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi
penggunaannya.
3. Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental
spiritual (pengendalian diri), beladiri, seni dan olahraga sebagai satu
kesatuan.
Pencak Silat
dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah
adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan
hidup masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula
Hindu,kemudian Budha dan terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan menyebar
luas.
Pada waktu sebagian besar kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng
berada di bawah kekuasaan penjajah asing dari Eropa Barat, pendidikan Pencak
Silat yang dipandang menanamkan jiwa nasionalis, telah dibatasi dan kemudian
dilarang. Tetapi kegiatan pendidikain Pencak Silat berjalan terus secara
tertutup. Pada jaman pendudukan Jepang, Pemerintah yang berkuasa memberikan
keleluasaan kepada rakyat untuk mengembangkan budayanya agar mendapat dukungan
dalam perangnya melawan sekutu. Pada jaman ini, pendidikan Pencak Silat
dilaksanakan seperti semula dan lebih meluas.Setelah kawasan hidup masyarakat
pribumi Asteng bebas dari kekuasaan asing dan lahir negara-negara yang merdeka
dikawasan tersebut, perkembangan dan penyebaran Pencak Silat semakin pesat.
Lebih-lebih setelah dibentuknya organisasi nasional Pencak Silat di sebagian
dari negara-negara tersebut, yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),
Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), Persekutuan Silat Singapura
(PERSISI), Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB), Pencak
Silat Association of Thailand (PSAT) dan Philippine Pencak Silat Association
(PHILSILAT).
Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan nenyebar, lebih-lebih etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )
Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan nenyebar, lebih-lebih etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )
III. Falsafah Pencak Silat
Falsafah
Pencak Silat dinamakan falsafah budi pekerti luhur. Hal ini disebabkan karena
falsafah ini mengandung ajaran budi pekerti luhur. Falsafah budi pekerti luhur
berpandangan bahwa masyarakat "tata-tentrem karta-raharja"
(masyarakat yang aman-menentramkan dan sejahtera-membahagiakan) dapat terwujud
secara maksimal apabila semua warganya berbudi pekerti luhur. Karena itu,
kebijaksanaan hidup yang harus menjadi pegangan manusia adalah membentuk budi
pekerti luhur dalam dirinya.
Budi adalah
dimensi kejiwaan dinamis manusia yang berunsur cipta, rasa dan karsa. Ketiganya
merupakan bentuk dinamis dari akal, rasa dan kehendak. Pekerti adalah budi yang
terlihat dalam bentuk watak. Semuanya itu harus bersifat luhur, yakni ideal
atau terpuji. Yang ingin dicapai dalam pembentukan budi pekerti luhur ini
adalah kemampuan mengendalikan diri, terutama di dalam menggunakan
"jurus". "Jurus" hanya dapat digunakan untuk menegakkan
kebenaran, kejujuran dan keadilan dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai
dan kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat maupun dalam rangka mewujudkan
masyarakat "tata-tentrem karta-raharja." Dalam kaitan itu falsafah
budi pekerti luhur dapat disebut juga sebagai Falsafah pengendalian diri.
Dengan budi
pekertinya yang luhur atau kemampuan pengendalian dirinya yang tinggi, manusia
akan dapat nemenuhi kewajiban luhurnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk pribadi,
mahluk sosial dan mahluk alam semesta, yakni taqwa kepada Tuhannya,
meningkatkan kualitas dirinya, menempatkan kepentingan masyarakat di atas
kepentingan sendiri dan mencintai alam lingkungan hidupnya. Manusia yang
demikian dapat disebut sebagai manusia yang taqwa, tanggap, tangguh, tanggon
dan trengginas. Manusia yang dapat memenuhi kewajiban luhurnya adalah manusia
yang bermartabat tinggi.
IV. Jenis dan aliran Pencak Silat
Berdasarkan
pada 4 aspek yang terdapat pada substansinya, wujud fisikal dan visual atau
praktek pelaksanaan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 4 jenis. Praktek
pelaksanaan dari masing-masing jenis Pencak Silat itu mempunyai tujuan
tersendiri dan berdasarkan pada tujuan tersebut akan lebih menekankan pada
salah satu aspek tertentu dengan tidak meniadakan aspek-aspek yang lain.
Keempat jenis
Pencak Silat tersebut adalah :
1.
Pencak Silat
Mental-Spiritual atau Pencak Silat Pengendalian Diri (karena wujud fisikal dan
visual mental-spiritual adalah pengendalian diri), yang praktek pelaksanaannya
bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri dan karena itu lebih
menekankan pada aspek mental-spiritual.
2.
Pencak Silat Beladiri, yang
praktek pelaksanaannya bertujuan untuk pembelaan diri secara efektif dan karena
itu lebih nenekankan pada aspek beladiri
3.
Pencak Silat Seni, yang
praktek pelaksanaannya bertujuan untuk mempertunjukkan keindahan gerak dan
karena itu lebih menekankan pada aspek seni.
4.
Pencak Silat Olahraqa, yang
praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh kesegaran jasmani dan
prestasi keolahragaan dan karena itu lebih menekankan pada aspek olahraga.
Aspek-aspek yang
tidak menjadi fokus masih tetap terlihat dengan kadar yang berbeda, ada yang
jelas dan ada yang samar-samar. Karena itu, masing-masing jenis Pencak Silat
itu tetap mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan dan kebulatan. Masing-masing
memiliki nilai-nilai etis (mental-spiritual), teknis (beladiri), estetis (seni)
dan sportif (olahraga) sebagai satu kesatuan.
Praktek pelaksanaan "jurus"
dari masing-masing jenis Pencak Silat dilakukan dengan gaya yang
bermacam-macam. Gaya unik dengan ciri-cirinya yang menonjol dan mudah dibedakan
dari gaya lainnya, disebut "aliran" Pencak Silat. Bagaimana pun wujud
keunikan suatu gaya (aliran), nilai-nilai keempat aspek Pencak Silat, yakni
etis, teknis, estetis dan sportif sebagai satu kesatuan tetap ada dan terlihat
• Jika tidak, ia tidak mempunyai nilai sebagai aliran Pencak Silat. Membedakan
aliran-aliran Pencak Silat tidak mudah dan hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang ahli dan betul-betul memahami berbagai "jurus" Pencak Silat.
Perbedaan aliran hanya menyangkut segi praktek fisikal dan tidak menyangkut
segi mental-spiritual dan falsafah.
Dalam dunia Pencak Silat, aliran
bukanlah faham atau mazhab. Karena itu jenis dan aliran Pencak Silat apapun
tetap dijiwai falsafah budi pekerti luhur dan mempunyai aspek mental-spiritual
sebagai aspek pengendalian diri.
Pada jenis Pencak
Silat Beladiri, terdapat aliran yang menggunakan "tenaga
supernatural" dalam gaya pelaksanaan "jurus"nya. Tenaga
supranatural yang disebut "tenaga dalam", "tenaga dasar"
atau "tenaga tambahan" ini merupakan penguat "jurus" atau
kekebalan badan. Adanya aliran yang menggunakan "tenaga supernatural"
telah memperkaya Pencak Silat.
V. Perguruan dan pendekar Pencak Silat
Pengertian
perguruan Pencak Silat sering dikacaukan dengan aliran Pencak Silat. Perguruan
Pencak Silat adalah lembaga pendidikan tempat berguru Pencak Silat. Berguru
mempunyai konotasi belajar secara intensif yang prosesnya diikuti, dibimbing
dan diawasi secara langsung dan tuntas oleh sang guru, sehingga orang yang
berguru diketahui dengan jelas perkembangan kemampuannya, terutama kemampuan
pengendalian dirinya atau budi pekertinya. Sang guru tidak akan mendidik,
meningkatkan atau memperluas pendidikannya kepada seseorang yang mentalitasnya
(kemampuan pengendalian diri atau budi pekertinya) dinilai tidak atau kurang
memadai. Dalam kaitan itu, di waktu yang lalu tidak mudah bagi seseorang untuk
menjadi murid atau anggota perguruan Pencak Silat. Ujian- ujian berat yang
menyangkut sikap mental harus ditempuh lebih dulu dan lulus.
Ditinjau dari
segi jenis Pencak Silat yang diajarkan, maka terdapat 4 kategori perguruan
Pencak Silat, yakni :
1.
Perguruan Pencak Silat
Mental-Spiritual, yang menekankan pendidikannya secara intensif pada aspek
mental-spiritual Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan
pengendalian diri yang tinggi kepada murid atau anggotanya.
2.
Perguruan Pencak Silat
Beladiri, yang menekankan pendidikannya pada aspek beladiri Pencak Silat dengan
tujuan untuk membentuk kemahiran teknik beladiri yang tinggi tanpa atau dengan
menggunakan berbagai macam senjata kepada murid atau anggotanya.
3.
Perguruan Pencak Silat
Seni, yang menekankan pendidikannya pada aspek. seni Pencak Silat dengan
tujuan untuk membentuk keterampilan mempertunjukkan keindahan gerak Pencak
Silat kepada murid atau anggotanya, tanpa atau dengan iringan musik tradisional
serta tanpa atau dengan menggunakan senjata, sesuai dengan ketentuan
"wiraga" (teknik gerak), "wirama" (irama gerak yang
selaras, serasi dan seimbang) dan "wirasa" (pelembutan dan
penghalusan teknik dan irama gerak melalui kreativitas dan improvisasi yang
dilandasi rasa penghayatan).
4.
Perguruan Pencak Silat
Olahraga, yang menekankan pendidikannya pada aspek olahraga Pencak Silat
dengan tujuan untuk membentuk kemampuan mempraktekkan teknik- teknik Pencak
Silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesegaran jasmani atau
pertandingan. Bagi kepentingan pertandingan, pendidikan disesuaikan dengan
peraturan pertandingan yang berlaku.
Perguruan Pencak
Silat Beladiri merupakan perguruan yang terbanyak, diantaranya ada yang
mengajarkan "tenaga supernatural". Sejak tahun 1970-an, banyak
perguruan Pencak Silat Beladiri yang mengajarkan Pencak Silat Olahraga untuk
kepentingan pertandingan dengan tujuan agar murid atau anggotanya dapat mengikuti
kejuaraan Pencak Silat Olahraga, karena hanya jenis Pencak Silat ini yang
dipertandingkan. Pencak Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni tidak
dipertandingkan tetapi dilombakan dalam bentuk pertunjukan dan peragaan.
Ditinjau dari segi tuntutan perkembangan jaman, perguruan Pencak Silat dapat
dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni:
1.
Perguruan Pencak Silat
tradisional, dengan ciri-cirinya yang menonjol antara lain:
Pucuk pimpinan perguruan
bersifat turun-temurun.
Penerimaan calon murid melalui
ujian seleksi dan masa percobaan yang ketat.
Metoda pendidikan bersifat
monologis.
Pelanggaran terhadap
disiplin perguruan dikenai sanksi pemecatan sebagai anggota.
Tidak mengenal
atribut-atribut maupun bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut perguruan dan
pendidikannya.
Tidak memungut iuran atau
sumbangan dari anggotanya.
Kegiatan perguruan dibiayai
oleh pimpinan.
2. Perguruan Pencak Silat. modern, dengan ciri-ciri utamanya antara
lain :
Pimpinan dan pengurus
perguruan dipilih dari antara kader-kader perguruan yang dipandang handal
sebagai calon.
Bersifat terbuka dan bebas
dalam penerimaan calon murid.
Tidak mengadakan masa
percobaan tetapi masa pendidikan sebagai pemula.
Metoda pendidikan bersifat
dialogis dan analitis.
Disiplin perguruan
ditegakkan melalui penyadaran dengan argumen rasional.
Mempunyai atribut-atribut
dan bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut perguruan dan pendidikannya.
Memungut iuran dan
sumbangan dari anggotanya sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan
perguruan.
3.
Perguruan Pencak
Silat: peralihan (transisional), dengan ciri-ciri pokoknya antara lain:
Pucuk pimpinan
turun-temurun tetapi anggota pengurus perguruan dipilih dari antara kader-kader
perguruan yang handal sebagai calon.
Penerimaan calon murid
melalui seleksi dan yang diterima diberi Status sebagai anggota sementara.
Metoda pendidikan bersifat
dialogis terbatas dalam arti tidak menyangkut hal-hal yang prinsipiil.
Disiplin perguruan
ditegakkan melalui wejangan-wejangan.
Mempunyai atribut-atribut
dan bentuk-bentuk tulisan yang menyangkut perguruan dan pendidikannya secara
terbatas.
Tidak memungut iuran tetapi
tidak menolak sumbangan dari anggotanya.
Kegiatan perguruan dibiayai
oleh pimpinan dan dari dana sumbangan.
Penanaman nilai-nilai falsafah dan
pendidikan mental-spiritual di semua perguruan Pencak Silat tidak dilakukan
secara khusus tetapi pada waktu dilaksanakan latihan dalam bentuk
wejangan-wejangan singkat, pengucapan sumpah atau prasetya perguruan. Sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang semakin rasional, semua perguruan
Pencak Silat tradisional dan peralihan akan berkembang dan berubah menjadi
perguruan Pencak Silat modern dengan sifat pengelolaan dan pendidikannya yang
relatif profesional.
Di Indonesia terdapat 10 perguruan
Pencak Silat yang disebut perguruan historis. Kesepuluh perguruan tersebut
adalah :
Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI), Nusantara dan Putra Betawi.
Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI), Nusantara dan Putra Betawi.
Status historis disebabkan karena
kesepuluh perguruan tersebut mempunyai hubungan kesejarahan dengan kelahiran
dan perkembangan IPSI. Selain perguruan historis, di Indonesia terdapat juga
perguruan besar. Yang menjadi ukuran adalah wilayah penyebaran dan jumlah
anggota perguruan yang bersangkutan.
Yang termasuk perguruan besar di
Indonesia antara lain:Merpati Putih, Bangau Putih, Satria Muda Indonesia dan
Kateda Indonesia. Pimpinan perguruan Pencak Silat pada umumnya berkualifikasi
pendekar, yakni suatu status tertinggi yang berkaitan dengan kemampuan
pengamalan ajaran falsafah Pencak Silat secara konsisten dan konsekuen yang
patut ditauladani sekaligus berkaitan juga dengan kemahiran dalam praktek
pelaksanaan Pencak Silat menurut kaidahnya. Di lingkungan perguruan modern,
istilah pendekar telah digunakan sebagai gelar untuk tingkat penguasaan
kemahiran Pencak Silat, diantaranya ada yang sifatnya berjenjang.
VI. Penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat
Baik
penelitian maupun penulisan ilmiah tentang Pencak Silat hingga sekarang belum
banyak dilakukan. Penelitian dan penulisan yang pernah dilakukan pada umumnya
difokuskan pada segi teknis Pencak Silat. Segi non—teknis kurang atau belum
mendapat perhatian, pada hal keduanya merupakan satu kesatuan. Tulisan-tulisan tentang
Pencak Silat yang cukup terkenal adalah hasil karya Amy Shapiro yang berjudul
"Martial Arts Language" dan hasil karya Don F. Draeger yang berjudul
"Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago".
Amy Shapiro
dalam tulisannya itu membedakan Pencak dengan Silat dalam pengertiannya.
Menurut dia, "literally Pencak means skilled and specialized body
movements, and silat means to fight using pencak. Don F. Draeger juga
membedakan pengertian Pencak dan Silat tetapi keduanya tak dapat dipisahkan.
Menurut dia, berdasarkan pengertian orang Minangkabau, '"pencak is a
skillful body movement in variations for self-defence and silat is the fighting
application of pencak; silat cannot exist without pencak; pencak without silat
is purposeless". Menurut penulis ini, kata pencak, berasal dari bahasa
Mandarin Shantung "pung-cha". Dikatakan olehnya bahwa "Pung
means to parry and cover an attacking action, while cha implies to finalize by
striking (chopping) action. The first ideogram implies an avalanche force while
the second implies pressing". Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab
Pendahuluan, kata Pencak dan Silat berasal dari bahasa masyarakat pribumi
Asteng dan mempunyai pengertian yang sama. Hal ini sesuai dengan keterangan
mengenai silat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S.
Poerwodarminto.
Menurut
Hisbullah Rachman dalam tulisannya yang berjudul "Sejarah Perkembangan
Pencak Silat di Indonesia", pada masa jayanya kerajaan Sriwijaya,
Universitas Nalanda di negara tersebut telah menjadi pusat pengembangan agama
Budha dan sekaligus juga pusat penyebaran Pencak Silat. Banyak orang Cina yang
mempelajari Pencak Silat dan menyebarkannya di negerinya.
Ligaya
Fernando Amilbang dalam bukunya "Pangalay" (gerak yang indah) menulis
tentang "Langka" di Filipina Selatan yang sama dengan Pencak Silat.
Langka berarti langkah. Disebutkan adanya Langka Budjang, Langka Baluang,
Langka Kuntaw, Langka Pansak (Pencak), Langka Silat, Langka Lima dan Langka
Sayaw. Kesemuanya itu mempunyai ciri-ciri Pencak Silat Mental-spiritual, Pencak
Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni. Menurut penulis ini, di Myanmar Langka
disebut "Lai-ka". Tulisan-tulisan tentang Pencak Silat dalam bahasa
Indonesia yang beredar cukup luas di Indonesia, antara lain hasil karya Mariyun
Sudirohadiprojo, Moh. Djumali dan Januarno. Ketiganya menyangkut penuntun
teknis pelajaran atau pelatihan Pencak Silat Olahraga.
Majalah
"Pendekar" berbahasa Melayu yang diterbitkan di Kuala Lumpur,
mengkhususkan diri pada informasi-informasi sekitar Pencak Silat. Majalah
"Pencak Silat" yang diterbitkan oleh PB IPSI dan terbitan perdananya
baru bulan Mei 1990, juga bersifat serupa. Informasi tentang •teknik-teknik
Pencak Silat cukup banyak dimuat dalam beberapa majalah yang diterbitkan di
berbagai negara.
VII. Perkembangan dan penyebaran Pencak Silat
Pengembangan
dan penyebaran Pencak Silat dilakukan oleh perguruan-perguruan Pencak Silat.
Setelah Perang Dunia ke-2, kegiatan perguruan-perguruan tersebut di Indonesia,
Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam dikordinasikan oleh organisasi
nasional Pencak Silat, yakni IPSI yang dibentuk pada tahun 1948, PERSISI yang
dibentuk pada tahun 1976, PESAKA yang dibentuk pada tahun 1983 dan PERSIB yang
dibentuk pada tahun 1987. Organisasi nasional Pencak Silat juga dibentuk di
negara- negara lain. Untuk mengarahkan dan mengkordinasikan upaya pengembangan
dan penyebaran Pencak Silat secara internasional, pada tanggal 11 Maret 1980 di
Jakarta dibentuk Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT). Menurut
konstitusinya, PERSILAT mempunyai 3 macam anggota, yakni :
1.
Anggota Pendiri, yang
terdiri dari IPSI, PESAKA, PERSISI dan PERSIB.
2.
Anggota Gabungan, yang
terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat lainnya yang telah diakui oleh
suatu badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat di
negara yang bersangkutan dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.
3.
Anggota Bersekutu, yang
terdiri dari organisasi Pencak Silat yang belum diakui oleh badan tingkat
nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat tetapi dinilai oleh
PERSILAT dapat mewakili negaranya dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.
Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat
diusahakan untuk dapat dilaksanakan secara simultan, meliputi segi fisik dan
non-fisik (mental- Spiritual dan falsafah). Tetapi hal ini belum sepenuhnya
terlaksana. Yang sudah terlaksana baru Pencak Silat olahraga. Ini pun segi
non-fisiknya belum mantap.
Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak
Silat Olahraga dilaksanakan antara lain dengan menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan.
Di Indonesia setiap tahun diadakan kejuaraan nasional Pencak Silat untuk
pesilat dewasa dan remaja secara berselang- seling, kecuali apabila dalam tahun
yang bersangkutan diadakan PON (Pekan Olahraga Nasional) di mana Pencak Silat
Olahraga juga diikutsertakan. Sejak tahun 1987, Pencak Silat Olahraga juga
diikutsertakan dalam SEA Games. Dalam tahun- di mana Pencak Silat Olahraga
ikutserta dalam SEA Games, IPSI juga tidak menyelenggarakan kejuaraan nasional.
Setiap kejuaraan nasional selalu dimulai dari kejuaraan tingkat kecamatan.
Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Seni dilaksanakan dengan
menyelenggarakan festival atau lomba.
Di Indonesia IPSI baru melaksanakannya
secara nasional pada tahun 1982. Untuk mengefisienkan penyelenggaraan, festival
atau lomba tersebut diintergrasikan dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga.
Lomba Pencak Silat Beladiri sedang diusahakan untuk juga dapat diselenggarakan,
yang akan diintegrasikan juga dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Pada
setiap kesempatan kejuaraan nasional Pencak Silat Olahraga, di Indonesia selalu
diadakan pertemuan dan pernbicaraan dalam rangka peningkatan upaya pengembangan
dan penyebaran Pencak Silat. Pembicaraan serupa dalam tingkat kebijaksanaan,
dilakukan dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan setiap 4 tahun
sekali. Upaya lainnya yang telah dan akan dilakukan adalah Penataran Pelatih
dan Wasit-Juri, penyempurnaan peraturan pertandingan, merumuskan standar
nasional Pencak Silat Olahraga, kriteria penilaian lomba Pencak Silat Seni dan
Pencak Silat Beladiri serta metoda pendidikan dan latihan Pencak Silat.
Kejuaraan Pencak Silat Olahraga yang
berskala internasional telah 6 kali dilaksanakan. Yang pertama dan kedua di
Jakarta pada tahun 1982 dan 1984, yang ketiga di Wina pada tahun 1986, yang
keempat di Kuala Lumpur pada tahun 1987, yang kelima di Singapura pada tahun
1988 dan yang keenam di Den Haag pada tahun 1990.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan
festival dan lomba Pencak Silat Seni dan pertemuan. Seminar Intemasional tentang
Pencak Silat pernah diadakan, yakni pada kesempatan kejuaraan Internasional
yang ke-IV di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi-
informasi sekitar Pencak Silat di berbagai negara, antara lain tentang pengembangan
dan penyebarannya.
Pencak Silat sekarang ini terdapat dan
berkembang di 20 negara, yakni di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Belanda, Austria, Jerman , Belgia, Denmark,
Swiss, Perancis, Yugoslavia, Spanyol, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Suriname, Thailand, Filipina dan Australia.
Swiss, Perancis, Yugoslavia, Spanyol, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Suriname, Thailand, Filipina dan Australia.
Di beberapa negara lain sedang dirintis
pengembangannya, antara lain di Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam.
Negara-negara ini berkeinginan untuk mengikuti pertandingan Pencak Silat
Olahraga dalam SEA Games, diantaranya ada yang meminta bantuan pelatih dari
Indonesia.
VIII. Tantangan terhadap Pencak Silat
Pencak Silat yang "terdapat di luar
negara sumbernya belum seluruhnya berkualifikasi sebagai Pencak Silat, dalam
arti memenuhi kriteria jatidirinya maupun kaidah pelaksanaannya yang bernilai
etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu kesatuan. Di antara peminat
Pencak Silat di luar negara sumbernya, ada yang berkecenderungan mempelajari
Pencak Silat hanya segi fisikalnya saja dan kurang berminat mengetahui apalagi
menghayati nilai-nilai falsafahnya yang menjiwainya dan nilai-nilai budaya yang
mendasari maupun mewarnainya. Selama ini penyebaran pengetahuan tentang
jatidiri Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat sebagai aturan dasar dalam
praktek pelaksanaan Pencak Silat yang bernilai etis, teknis, estetis dan
olahraga sebagai satu kesatuan memang belum pernah dilakukan secara khusus.
Usaha kearah itu sedang dirintis oleh IPSI, yanq juga akan dilakukan melalui
PERSILAT. Sesuatu yang bernama Pencak Silat tetapi ujud prakteknya tidak
menurut kaidah Pencak Silat (yang dijiwai nilai-nilai jatidiri Pencak Silat),
dengan sendirinya tidak bernilai Pencak Silat menurut pengertian yang
sebenarnya. Hal ini pada gilirannya akan menjatuhkan citra Pencak Silat.
Disinilah letak tantangannya. Tantangan yang kedua berkaitan dengan mutu
pertandingan Pencak Silat Olahraga yang masih belum memadai, bahkan
kadang-kadang diwarnai oleh kericuhan , Kritik tajam mengenai hal ini sering
terdengar. Hal itu akan dapat, bahkan mungkin telah menjatuhkan Citra Pencak
Silat. Faktor penyebab yang utama adalah karena kurang dihayati dan
dilaksanakannya kaidah Pencak Silat oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
pertandingan. Penghayatan kaidah Pencak Silat harus dilandasi dengan pemahaman
jatidiri Pencak Silat serta nilai- nilai-nilainya.
Selain itu, tujuan pertandingan juga
belum dihayati. Diantara tujuan tersebut adalah mengembangkan dan
memasyarakatkan Pencak Silat, mempererat persaudaraan dan persatuan serta
meningkatkan citra Pencak Silat: dan menarik simpati (minat) masyarakat
(nasional dan internasional) terhadap Pencak Silat. Tujuan tersebut harus
menjadi motivasi dasar pihak-pihak yang terlibat dalam per-tandingan dalam
melaksanakan fungsi dan peranannya. Gagasan Ketua Umum PB IPSI di dalam
meningkatkan mutu pertandingan Pencak Silat: Olahraga adalah dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih IPSI yang berasal dari
perguruan-perguruan yang kemudian dikembalikan ke perguruan-perguruan untuk
melatih anggotanya,-terutama mereka yang akan diikutsertakan dalam kejuaraan.
Hanya pesilat yang telah mendapat latihan dari pelatih IPSI inilah yang boleh
mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh IPSI. Nantinya gagasan ini akan
di internasionalkan melalui PERSILAT. Gagasan lainnya adalah penciptaan
Pertandingan Sistem Baru (PSB), yang sekarang ini sedang diujicoba. Di samping
tantangan yang bersifat umum, masih terdapat tantangan yang bersifat khusus
dalam kaitan dengan pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara utuh maupun
pemeliharaan dan peningkatan citra Pencak Silat.
IX. Kesimpulan dan penutup
Dari keseluruhan uraian yang
telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum sebagai berikut :
1.
Pencak Silat berasal dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asteng serta memiliki
jatidiri tersendiri.
2.
Berdasarkan pada
nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah substansi dan
sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh yang
berkualitas tinggi baik mental maupun fisikal.
3.
Tantangan-tantangan yang
dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan penyebaran
pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan kaidah
Pencak Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan
profesional.
Semoga uraian tentang nilai-nilai dan perkembangan
Pencak Silat ini dapat memberikan tambahan pengetahuan sekitar Pencak Silat bagi
mereka yang berminat.
Berikut adalah berbagai Kejuaraan Silat
Dunia:
Tahun 1992 Kejuaraan Dunia
di Indonesia (Jakarta )
Tahun 1994 Kejuaraan Dunia
di Thailand ( Hatyai )
Tahun 1997 Kejuaraan Dunia
di Malaysia
Tahun 2000 Kejuaraan Dunia
di Indonesia ( Jakarta )
Tahun 2002 Kejuaraan Dunia
di Malaysia ( Penang )
Tahun 2004 Kejuaraan Dunia
di Singapura
Sumber : PERSILAT
Aliran dan perguruan di Indonesia
HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia)
Didirikan oleh Bapak
RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur, merupakan
perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan lugas.
PSHT (Persaudaraan Setia
Hati Terate)
Didirikan oleh Ki
Hajar Harjo Utomo di Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Madiun pada tahun
1922, merupakan perguruan silat yang mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari
sendiri yang bersandarkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan ini mengutamakan
persaudaraan dan berbentuk sebuah organisasi.
Silat Perisai Diri
Teknik silat
Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah
sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran
silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama
13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap
dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling
dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Silat Riksa Budi Kiwari
Perguruan ini
didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia
perguruan ini tergolong masih muda,namun telah mencetak banyak atlet-atlet
berprestasi baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
Silat Tunggal Hati
Seminari-Tunggal Hati Maria
organisasi pencak silat bernafaskan agama
Katolik, didirikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm. Hadi,Pr. dan Rm.
Sandharma Akbar,Pr.
Pencak Silat Siwah
Aliran silat asli yang berasal dari
daerah Nanggroe Aceh Darussalam yang memadukan empat aliran asli Aceh yaitu
dari 1.Peureulak ,2. Aceh Besar (Keudee Bing - Lhok Nga), 3. Pasee, 4. Pidie)
Silat Merpati Putih
Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan
Kosong (PPS Betako)
Silat Tapak Suci Putera
Muhammadiyah
Organisasi pencak
silat yang menjadi wadah pendekar-pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah.
Silat Zulfikari
Ajaran bela diri dari Qadiri Rifai
Tariqa
Pukulan Bongkot
Suatu aliran silat
Pencak Silat Sharaf (Silat
Mubai)
Merupakan aliran silat
modern yang benar-benar agresif. Menekankan pengajaran pada pertarungan tangan
kosong, pisau, bagaimana cara mengatasi senjata api dan gulat.
Silat Hikmatul Iman
Indonesia
Perguruan beladiri
yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin. Merupakan aliran silat tersendiri
tanpa pengaruh dari aliran manapun.
Silat Elang Putih
Perguruan beladiri
yang bertempat di Bogor. Merupakan aliran silat yang terdiri dari gabungan
pencak silat aliran di Jawa Barat.
Pusaka Sakti Mataram
Lakutama PPS Inti Ombak
Perguruan pencak
silat yang mengaju pada zaman mataram jogja dan bercampur dengan aliran madura
berkembang dengan tujuan pelestarian budaya bangsa.
Pencak Silat Pertempuran
Aliran silat yang
terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat
Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk: Seni Bela Diri Silat Jati
Wisesa dan Raja Monyet Silat
Pencak Silat Gerakan Suci
Merupakan pengembangan
dari Pencak Silat Mande Muda
Pencak Silat Tri Bela
Merupakan gabungan
dari tiga aliran Pencak Silat, IPSI, dan dua aliran tradisional. Tri Bela
adalah perguruan pencak silat olah raga dan kesehatan yang merupakan sebuah
unit kegiatan di IKIP Padang (Fakultas Pendidikan Olah Raga)
Pencak Silat Maung Lugay
Merupakan perguruaan yang berasal dari
Jakarta Utara tepatnya di kampung Rawa Badak, yang bercabang di Kecamatan
Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Perguruan Maung Lugay didirikan oleh Usman
Wijaya dan Ashari.
Nanggroe Aceh Darussalam
Pencak Silat Siwah
Aliran silat asli yang berasal dari
daerah Nanggroe Aceh Darussalam yang memadukan empat aliran asli Aceh yaitu
dari 1.Peureulak ,2. Aceh Besar (Keudee Bing - Lhok Nga), 3. Pasee, 4. Pidie)
Riau-Siak
Perguruan Pencak Silat
Mutiara Panca Rasa
Ilmu – ilmu yang
dipelajarinya adalah Ilmu Agama Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian
dan Ilmu Pencak Silat Aliran Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak
Pengelat yang dijaga keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai
keadaan zaman. Bertitik tolak dari sisi dan jiwa amanat sang guru kepada
putranya yaitu Tengku Fuad Al – Zakiyat Azhar di suatu senja latihan.
Berbekal ilmu pencak
silat & agama yang diperoleh langsung dari guru – gurunya dan setelah
mendapat mandat secara gaib ( berupa bayang bayang ) dari ayahandanya Datuk
Panglima Bahroem Azhar, yang isinya iyalah : “ ……. Saat ini aku merasa ada
harapan meneruskan ilmu yang kumiliki ini kepadamu. Akan tetapi bukan berarti
sampai di sini tugasmu ! Mulai saat ini kita harus memberanikan diri
mengamalkan ilmu tersebut demi kepentingan orang banyak. Artinya, ilmu ini
tidak hanya diturunkan kepada keluarga saja, melainkan dikembangkan juga untuk
kepentingan masyarakat ….. “ Sejak itu, disusunlah suatu bentuk organisasi yang
merupakan wadah keanggotaan dengan nama Perguruan Pencak Silat MUTIARA PANCA
RASA , dengan Doktrin Perguruan yaitu MUTIARA PANCA RASA, yang merupakan
kepanjangan dari : Menyerang Tanpa Tentara, Berperang Tanpa Senjata,
Menang Tanpa Pujian, Berjuang Lillahi taa’lla Yang bermaknanya iyalah :
Jadilah dirimu Engkau adalah dirimu sendiri. Dan takut kepada ALLAH, selalu
Waspada serta ingat “ Diatas Langit Masih Ada Langit “ Artinya : “ Kalau
Ada Orang Yang Mengaku Pandai Masih Ada Orang Yang Lebih Pandai lagi “.
Minangkabau
Di Ranah
Minangkabau, istilah pencak silat memiliki dua pengertian. Untuk beladiri,
masyarakat Minangkabau hanya menyebut istilah silek (silat), sedangkan
pencak (pancak, mancak) digunakan untuk pertunjukan silat yang
lebih mementingkan aspek keindahan atau disebut juga dengan silat seni.
Silat Tuo
Aliran silat yang
dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, tapi ada
pendapat lain yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku
Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika
pendapat ini diterima, maka "Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi
dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.
Silat Bungo
salah satu aliran
silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi seni pencak silat, silat ini
bukan untuk bertempur, melainkan untuk peragaaan di acara-acara adat atau acara
formal lain
Silat Sitaralak, Sterlak,
Starlak
Aliran silat
keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865)
dari Kamang (dekat Bukittinggi). Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah
Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk
menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari
gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas
silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini
menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.
Silat Kumango
salah satu aliran
silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syeikh Kumango, dari nagari
Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar
Silat Kota Anau
Aliran silat daerah
Koto Anau, Solok yang merupakan daerah pertahanan Minangkabau di masa dahulunya
yang menghubungkan antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir
Selatan .
Silat Pauah (Pauah)
Aliran silat di
Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah
silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan)
dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk
berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan
masyarakat Minangkabau melawan penjajah di masa dahulunya.
Silat Lintau
Aliran silat di
Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
Silat Harimau
Salah satu aliran
silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah.
Silat Buayo (Buaya)
Aliran silat di Minangkabau yang
terinspirasi dari gerakan buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di
Pesisir Selatan.
Silat Pangian
Awalnya berasal dari
wilayah Lintau dan sekitarnya yang dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau.
Silat ini berkembang di rantau Minangkabau, Kuantan, Propinsi Riau
Silat Duduk
Salah satu aliran
silat yang menekankan bermain silat dalam keadaan duduk atau rendah, namun
silat duduk bisa juga memiliki pengertian lain, bahwa di sini murid tidak
berlatih silat secara fisik, namun mengembangkan nalar dan logika.
Silat Sabandar
Adalah silat yang
berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar,
Karangtengah, Cianjur.
Silat Buah Tarok
Salah satu aliran
silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu
peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok,
dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga
dengan Silek Sitaralak Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang
dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.
Silat Pakiah Rabun
Berkembang di daerah
Alam Surambi Sungai Pagu (lihat Silat Luncua)
Silat Gajah Badoroang
Berkembang di wilayah
Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.
Silat Luncua (Luncur)
Yang dikembangkan
oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten
Solok.
Silat Gaib
Suatu aliran silat
yang bisa memainkan gerakan silat milik peguruan orang lain darimana saja.
Silat Sunua
Dari dari Pariaman
Silat Ulu Ambek
Dari dari daerah Pariaman.
Silat Tiang Ampek
Termasuk silat tuo
yang berkembang keluar dari Batipuh, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar
waktu perang Batipuah melawan Belanda setelah perang paderi. Berkembang dulunya
di Palembayan, simpang Batuhampar, Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok,
Padang Tarok, Tanjuang Alam-Tanah Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu
pengembangan banyak disurau-surau yang guru-guru tuanya pengikut tarikat (
satariah ??? belum pasti, tetapi di dalam doa/tawasul, mereka menyebut
Syech Burhanudin/Aba Burhan ) Silat ini bukan silat yang indah gerakannya
tetapi silat praktis. Didaerah-daerah yang tersebut diatas cara-cara pengajarannya
berbeda-beda;
1.
ada yang silat saja yang
urutan-urutannya tergantung guru mengajar , dan
2.
ada yang diajarkan
dikalangan terbatas dengan pelajaran selain silat ,juga agama, adat,pengobatan.
silat ini diajarkan sesudah bulan Ramadhan istrahat sebelum Ramadhan (7 x 40
hari atau 9 bulan 10 hari. Silat dengan cara ke dua diatas itu sendiri ada 4
tingkatan:
a. Maapa langkah jo sambuik (menghapal langkah dan sambut).
b. Manyambuang langkah jo sambuik (menyambung langkah dan sambut)
c. Bagaluik. (gelut)
d.
Maambiak raso (menyambil
rasa, kira-kira sama dengan silat ghaib) tingkat empat ini babiliak ketek
(murid terpilih diajar khusus) dalam ilmu bathin (gumam bathin). Saat ini
perguruan ini sudah jarang terdengar karena umum tumbuh dilingkungan terbatas.
Silat Balubuih
Silat yang
dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri Balubuih kabupaten Lima Puluh Kota.
Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah sama-sama menimba ilmu agama dan
tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar kabupaten Lima Puluh Kota
(dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.
Silat Sungai Patai
Silat yang berkembang di Nagari Sungai
Patai Tanah Datar.
Silat Lintau
Berasal dari daerah
Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat. Silat ini merupakan silat yang
terkenal di Minangkabau, dengan dasar Lahkah Ompek (Langkah Empat) dan
ada juga dengan Langkah Duo Boleh(Dua Belas). Silat lintau memili guru
silat di hampir 9 koto (daerah) di lintau yang masing-masingnya memiliki gaya
tersendiri namun tetap berdasarkan langkah yang sama.
Betawi
Silat Cingkrik
Salah satu dari 300
aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini
belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta
Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan
Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan
Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau
bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa
dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang
Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia
Silat Silau Macan
Salah satu silat Betawi yang berasal
dari Condet, Jakarta Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut,
pahlawan Betawi yang melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada
tahun melawan pemerintah Belanda.
Silat Sabeni
Silat Betawi,
berasal dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak dari Babe Sabeni bin
Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni yang juga seniman
sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu Zulbachtiar Sabeni
(cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris utama ilmu silat
aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini (www.sahabatsilat.com).
Aliran ini terus berkembangan dan memberi warna pada aliran silat lainnya di
Betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih dikenal dengan nama
Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang merupakan cucu sabeni yang
terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang, juga dikembangkan oleh banyak pihak
termasuk yayasan TIMA (Traditional Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan
dikembangkan oleh Adhika Aria Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Raditya
Raga Wijaya (adik dari Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radi).
Silat Tiga Berantai
berasal dari permainan silat tokoh
sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar
(H.Mamak). menggabungkan banyak aliran tradisonal lainnya
Silat Gerak Saka
Kata Saka diambila
dari bahasa Sunda, 'Sakadaekna' yang berarti sekenanya. Aliran yang satu ini
memang mengutamakan efektivitas dan kesederhanaan gerak sebagai filosofi
pertarungannya. Merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda,
Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid
Oom Wid, Muhammad Syafi'i yang akrab Bang Pi'i lantas mendirikan perguruan ini.
Silat Paseban
Namanya diambil dari
daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran
ini.
Silat cimacan
Adalah salah satu
silat aliran betawi yang berasal dari banten dan dikembangkan di daerah karang
tengah lebak, lebak bulus, jakarta selatan. Guru besar silat cimacan adalah
Drs. Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih terus exis.Ciri khas perguruan
silat cimacan adalah jurus-jurus macan.
Silat Si Kilat
Aliran silat ini sesuai namanya
mengandalkan gerakan serang yang sangat cepat oleh tangan
Silat Kancing 7 Bintang 12
Naga berenang (Kera Sakti / Si Bunder / Naga Ngerem )
Aliran silat dari Kwitang dibawa oleh Si
Gondrong Jagoan Kwitang
Silat Gombel
Aliran silat yang tergolong silat
tertua di Betawi
Silat Gelamak
Aliran silat Betawi.
Nama silat ini diambil dari nama Kong Gelamak tokoh Betawi kelahiran Senayan.
Silat Beksi
Perguruan ini banyak
di daerah Jakarta Selatan (Kp Sawah Petukangan dan Kota Tangerang daerah Kereo
Pisangan Ciledug). Nama Beksi konon berasal dari bahasa Cina, Bie Sie. Bie
artinya pertahanan dan Sie artinya empat, maknanya pertahanan empat penjuru.
Jawa Barat
Silat Cimande
Bersama dengan Sera
(aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat)
merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di
Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande,
termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk
yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap mempelajari aliran ini.
Silat Cikalong
Aliran pencak silat
dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal
pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa
aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po
Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti
Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
Silat Riksa Budi Kiwari
Perguruan ini
didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia
perguruan ini tergolong masih muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi
baik di tingkat nasional maupun internasional.
Silat Serak, Sera, Syera
Adalah salah satu aliran silat yang
dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah
turunan dari silat Cimande.
Silat Depokan,
Aliran ini berasal
dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan
Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
Gerak Badan Pencak
Margaluyu Pusat
Didirikan oleh Abah Andadinata,
merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
Perguruan Pencak Silat
Padjadjaran Nasional
Perguruan Silat yang
merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor,
Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik
Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia
hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric
Bovelander.
Silat Binasatria
Perguruan ini
terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada
tahun 1994. Di kembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.
JAWA Tengah dan Yogyakarta
Persatuan Hati (PH)
Didirikan oleh RM
Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta
pada tahun 1927, ini merupakan kelanjutan dari perkumpulan "Be
United" tahun 1921.
Silat Perpi Harimurti
Berasal dari
Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti
Silat PPS Beladiri Tangan
Kosong Merpati Putih
Salah satu perguruan
dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.
Tapak Suci
Perguruan silat di
bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang
di kawasan Kauman, Yogyakarta
Pusaka Sakti Mataram
Lakutama
Perguruan silat yang
berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala
Perguruan Pencak Silat
Cepedi (Cepat Pembelaan Diri)
Didirikan pada
tanggal 17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang
Citra Mangkunagara.
Perguruan Beladiri Sinar
Perak
Merupakan suatu organisasi kekeluargaan
beladiri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.
Perguruan Beladiri Garuda
Nusantara
Didirikan oleh Bapak
K.H. Muhammad Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun
sudah mulai ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional
Jawa Timur dan Madura
Persaudaraan Setia Hati
(SH)
Diturunkan dari
Persaudaraan Sedulur Tunggal Kecer yg didirikan oleh Eyang Suro dan menurunkan
banyak perguruan silat seperti: PSHT, SH Winanga, SH Putih. Pusat perguruan ini
berdomisili di Madiun, Jawa Timur.
PSHT (Persaudaraan Setia
Hati Terate)
Didirikan oleh Ki
Hajar Harjo Utomo tahun 1922 di Pilangbango, Madiun. Perguruan ini berbentuk
organisasi dan lebih menekankan pada rasa persaudaraan. Perguruan ini mempunyai
anggota yang sudah menyebar keseluruh penjuru nusantara, bahkan sampai keluar
negeri di antaranya Malaysia, Singapura, Belanda, Mesir dan Rusia.
Gubug Ramaja (PPSGR)
Adalah perguruan
silat yang berpusat di Ngawi, Jawa Timur. Perguruan ini adalah penerus
perguruan pencak silat "Tabib Ketimuran Gubug" yang didirikan oleh
alm. R. Koeshartoyotahun 1935 di desa Ketanggi, Ngawi, Jawa Timur.
HASDI (Himpunan Anggota
Silat Dasar Indonesia)
Yang didirikan oleh
Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur.
Merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan
lugas.
Silat Bawean - silat dari
Pulau Bawean, Jawa Timur
Silat Bawean atau
orang Bawean menyebutnya pokolan, merupakan salah satu aliran dari pencak silat
yang merupakan permainan beladiri dan juga sebagai hiburan.
Pencak Silat Cempaka Putih
(PSCP)
Sebelumnya bernama
Silat Mardi Anoraga Sakti, didirikan oleh Eyang Mursid. Tahun 1964 menjadi
Pencak Silat Cempaka Putih yang didirikan oleh Eyang Wagiman (anak Eyang
Mursid), yang juga terkenal dengan silat hadirannya. PSCP berdiri di kecamatan
Panekan, Magetan, dan mempunyai anggota di seluruh Indonesia serta luar negeri.
Keluarga Persilatan Ki
Ageng Pandan Alas
Didirikan di
kecamatan kare Madiun Oleh bapak Kustari Adi andaya ( pensiunan AURI) berdiri
sejak Pada tahun 1972. menjadikan para Warga & siswanya menjadi
tangan-tangan Penyelamat.
Persatuan Hati (PH) di
Ponorogo, Jawa Timur
Didirikan oleh Mbah Trimo
Pagar Nusa (PN) di kediri
jawa timur
Didirikan oleh
Gusmaksum. Merupakan persatuan dari berbagai pencak silat yang bernafaskan
agama islam NU
Silat Cobra, pusat
perguruan berada di Pamekasan, Pulau Madura
Didirikan oleh Pak
Arif Budiman. Perguruan ini telah berkembang ke seluruh Indonesia, salah
satunya di Pontianak.
Persaudaraan Rasa Tunggal,
Pencak Silat dan Tenaga Dalam.
Didirikan oleh RM.
Sutadi Rakhanta pada tahun 1972 berpusat di Kota Madiun Jawa TImur. Menekankan
pada prinsip budi luhur dan mencari ridho dan keslamatan dari Allah SWT. Saat
ini mempunyai Anggota dan Warga di seluruh Indonesia.
Perguruan Ilmu Seni Bela
Keselamatan Syiar Islam (SI) di Tuban, Lamongan dan sekitarnya,
Didirikan oleh K. H.
Ahmad Muzaini. Perguruan ini merupakan persatuan dari berbagai perguruan yang
bernafaskan ajaran agama islam.
Perguruan Seni Ilmu
Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti
Berdiri pada tanggal
15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo,
Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya
adalah Ikatan Keluarga Silat "Putera Indonesia" tetapi ketika
perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti"
dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal
nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan.
Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus
secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI.
Kera Sakti.
Sebagai pendiri
pertama sekaligus sebagai guru besar dari perguruan ini adalah Bapak R Totong
Kiemdarto. Oleh guru besar diajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian
untuk memantapkan fisik dan iman dari siswa dan siswi yang selaras dengan
tujuan pembangunan nasional yaitu memujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang
sehat lahir maupun batin dan berjiwa PANCASILA.
Pada mulanya
perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja
tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulai
mengembangkan ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma
Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain tidak
saja diwilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar bahkan sampai keluar
pulau Jawa.
Kalimantan
Bersilat - silat dari
Kalimantan
Kuntau Banjar,Sendeng
Banjar,Sendeng Belalang,Bang'koe(silat monyet) dari Kalimantan Selatan
Kuntau Kutai,Kuntau Kilan
dari Kalimantan Timur
Cuyusika Bangau Putih -
perguruan silat yang menggabungkan 4 jenis aliran beladiri. Lahir di Banten,
berdiri di Banyuwangi dan berkembang di Pontianak Kalimantan Barat oleh
Muchsiono Hadi Saputra.(Red.H.E.Hrp)
Bali
Silat Bakti Negara
Dirintis oleh antara
lain pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31
Januari 1955 oleh para pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar
Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai
Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra.
Perguruan ini cukup berprestasi di ajang silat nasional dengan melahirkan
atlet-atlet juara. Selain muatan lokal, banyak dipengaruhi aliran Cikaret dan
Cikalong.
Silat Kerta Wisesa
Dalam perguruan ini
kembangan atau seni pencak lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam
perguruan Bakti Negara.
Silat Seruling Dewata
Ilmu silat dari desa
Kerambitan-Tabanan yang konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat
ini diperkenalkan kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an.
Jurus-jurus yang dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali
Rasa.
Silat Gobleg
Ilmu silat dari Bali
Utara, tepatnya Desa Gobleg yang terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin
inilah satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di
ambil dari nama tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat
terkemuka.Sedikit melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan
Bangli ada juga desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal
dari kata silat. Di perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar
saling tantang dan adu tanding dengan jurus-jurus silat.
Silat Sitembak
Ilmu silat yang berkembang
di Bali Utara, namun berakar dari silat Sunda
Mepantigan
Mepantigan adalah
olah raga beladiri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi gegambuhan
atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium ini namun
bersumberkan pada ilmu silat Bali.
Aliran dan perguruan di luar negeri
Malaysia
Semenanjung Malaysia
Gayung Malaysia
Salah satu dari 4 perguruan silat
terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Silat Cekak
Merupakan tipe silat
bertahan, sebab memakai 99% teknik bertahan dan hanya 1% teknik menyerang.
Merupakan salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di
Malaysia
Silat Lincah
Salah satu dari 4 padepokan silat
terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Sarawak
Pencak Silat Melayu Asli
(PSMA) Spring12
Sebelum Merdeka
dikenali sebagai Pencak Silat Melayu Asli. Terdiri daripada 6 Peringkat latihan
yang diasaskan oleh Arwah Guru Bojeng Bin Sham yang menuntut dari pakciknya
iaitu HJ Jeraei. Hj Jeraei belajar di Kampung Dagang Sambas, Kalimantan
Indonesia dan merupakan anak murid harapan Guru Wanita tersebut. Sekarang PSMA
Spring12 telah mempunyai hampir 20,000 orang ahli di seluruh Sarawak.
Thailand
- Seni Gayung Fatani
Aliran silat Malaysia
berasal dari Propinsi Pattani di Thailand Selatan. Salah satu dari 4 perguruan
silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Filipina
- Maphilindo Silat
Aliran silat yang
didirikan oleh Dan Inosanto untuk menghormati guru silatnya. Tersusun dari
aliran silat Malaysia (Ma), Philippines (Phil) dan Indonesia (Indo)
Eropa
Tapak Suci
Perisai Diri
Gerak Ilham
Saudara Kaum di Perancis,
mengajarkan silat Minangkabau dan silat dari Tanah Sunda
Pandeka Mihar G=Sentak di
Austria, mengajarkan silat dari Minangkabau
Amerika Serikat
Tapak Suci
Pukulan Pentjak Silat Serak
(atau Sera)
Ditemukan oleh Pak
Sera dari suku Badui dan dikembangkan oleh Mas Roen dan Mas Djoet. Victor de
Thouars mengajarkan Pukulan Sera di area Los Angeles
Soempat Silat
Didirikan oleh Pak
Tisari Majoeki, pengembang tongkat rotan bergaris, yang aliran silat keturunannya
dilanjutkan oleh Maha Guru "Pak Vic" Victor de Thouars
ODF Silat
Didirikan oleh Maha
Guru "Pak Vic" de Thouars, dibangun untuk Hukum Pelaksanaan,
khususnya serangan langsung dari pisau terbuka
Tongkat Silat
Didirikan Maha Guru
"Pak Vic" de Thouars pada 1957, dengan pengaruh Silat Soempat dan
Serak (Sera)
Bukti Negara
Aliran modern dan
modifikasi Sera yang didesain oleh keturunan pemilik Sera, Pendekar Paul de
Thouars. Nama Bukti Negara berarti "pemberian kepada bangsa,"
merefleksikan rasa terima kasih Pendekar Paul de Thouars pada Amerika Serikat
semua yang diberikannya. Karena banyak pembatasan sistem induk Sera, Pendekar
de Thouars memodifikasi Sera untuk membentuk Bukti Negara agar menampakkan
bertambahnya perasaan pada seni
Kuntao Silat
Menggabungkan Kuntao dan Silat, seperti
diajarkan Pendekar Willem de Thouars
Pukulan Cimande Pusaka
Aliran silat Cimande
yang diturunkan dari Mas Jut, diajarkan oleh Pendekar William Sanders. Aliran
ini termasuk seni asli Embah Kajir (Kahir) dari desa Tarik Kolot
Persatuan Pencak Silat Inti
Ombak
Aliran pencak silat
Madura dan Mataram (Yogyakarta), dan di lestarikan oleh Guru Daniel Prasetya
yang juga merupakan saudara sepadepokan dengan Pusaka Sakti Mataram lakutama
Timor Leste
- Kmanek Oan Rai Klaran (KORK)
No comments:
Post a Comment