Dengan Iman dan Akhlak saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak saya Menjadi Lemah

Saturday, 18 April 2015

Arti Bela Diri


Bela Diri

    Bela Diri adalah sebuah frase yang sering kita dengar. Begitu mendengarnya, asumsi kita melayang pada Karate, Pencak Silat, Tae Kwon Do, dan lain-lain. Anggapan ini tidak salah sepenuhnya dan tidak benar pula sepenuhnya.


Ada dua pengertian bela diri, yakni secara sempit dan secara luas. Bela diri dalam arti sempit adalah seni bertarung yang secara mendasar dibentuk oleh Dharma Taishi (Tatmo Cawsu), Pendeta Budha Generasi ke-28. Pada tahun 550 Masehi, ia bepergian ke Cina dari India untuk mengajarkan agama Budha. Di samping itu, ia juga mengajarkan Indo Kempo (Seni Bertarung Ala India). Hal ini memang penting diajarkan karena pendeta Budha saat itu sering bepergian dari Cina ke India atau sebaliknya untuk belajar agama Budha. Jalur Sutra saat itu tidak pernah sepi dari perampok.

Kemudian seni ini dikembangkan di Kuil Shaolin, yang kemudian disebut "Kung Fu Shaolin".

Seiring perjalanan waktu, seni ini merambah ke berbagai negara di dunia ini. Di Jepang, adopsi seni ini melahirkan Ju Jitsu, Aikido, Hapkido, Judo, dan Karate. Di Thailand, Thai Boxing. Di Indonesia, Pencak Silat. Di Korea, Tae Kwon Do. Bahkan di zaman moderen sekarang ini, seni ini masih melahirkan bela diri baru seperti Mixed Martial Art dan Shinto Ryu.

Bagaimana dengan Bela Diri Dalam Arti Luas?

Pengertiannya di sini lebih luas daripada dalam arti sempit. Mencakup metode apapun yang digunakan manusia untuk membela dirinya. Tidak masalah bersenjata atau tidak. Gulat, Tinju, permainan pedang, menembak, dan seni bela diri yang terurai di atas termasuk bagian di dalam pengertian ini.

Walaupun banyak ahli bela diri Timur yang berpendapat bahwa Gulat dan Tinju tidak termasuk di dalam seni bela diri, namun dua ini sekarang dikategorikan sebagai seni bela diri. Secara sistematis, keduanya memenuhi syarat untuk disebut sebagai Seni Bela Diri




BELA DIRI BAGI ANAK USIA DINI

Saat mencari SD untuk “R”, banyak sekali sekolah yang mencantumkan bela diri sebagai bagian ekstrakurikuler untuk siswanya. Hal ini ternyata mengundang pertanyaan bagi banyak ibu yang kebetulan hunting bareng atau ketemu saatopen house sekolah dasar. “Waduh, masih kecil kok sudah diajarin berantem? Emang boleh ya?” “Kapan sih anak anak boleh mulai belajar beladiri?” “Emangnya anak anak belajar beladiri nggak bikin mereka tambah suka kekerasan?” “Kalau kelas 1 sudah ikut beladiri ntar anak gue pulang pulang babak belur lagi” dan sebagainya. Hal ini sangat wajar jika kita melihat beladiri sebagai sebuah olah raga dan jurus.
Mendengar kata “beladiri”, boleh jadi yang terbayang di benak kita adalah kekerasan yang melibatkan adu fisik. Tak heran jika banyak orang tua “alergi” terhadap cabang olahraga yang satu ini. Jangankan untuk si kecil yang baru masuk sekolah dasar, anaknya yang sudah besar pun kalau bisa akan dicegah agar jangan sampai belajar beladiri apalagi masuk kedalam klub beladiri. Nah, bila di sekolah anak kita ada kegiatan tersebut, bukan tak mungkin ia akan ngotot ikut. Sementara kita khawatir kesayangan kita bakal cedera atau malah kelak jadi tukang berantem.
Kadang teman teman saya bertanya saat melihat “R” yang sering kami ajak berlatih beladiri. Sebagai orang tua, saya dan suami yang kebetulan menggeluti beberapa macam beladiri tidak terlalu kawatir “R” akan mengenal dan bahkan berlatih beladiri apapun yang dipilihnya. Bahkan kami kadang mengarahkannya untuk latihan yang benar dan mengenalkan berbagai jenis gerakan dalam berbagai bela diri. Hal ini bisa menjadi penyaluran energi dan keingintahuan “R” yang luar biasa. Dari pada sembunyi sembunyi dan jadi salah kenapa tidak sekalian mengenal dan positif.
Bagi saya sendiri, Bela diri bukan hanya “bag bug bag bug” jotos sana jotos sini, tendang sana tendang sini. Setiap mempelajari ilmu beladiri, saya lebih suka konsentrasi pada filosofi dan pengobatan dari pada olah ragawinya. Karena disinilah inti dari setiap gerakan di dalamnya. Jadi beladiri bukan berintikan pada kekerasan. Selain itu, saat belajar beladiri kita melatih tingkat kewaspadaan, kemampuan menganalisa situasi dan menyusun strategi saat keadaan tidak menguntungkan.
Dalam sabdanya, Rasulullah memerintahkan: “Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda”. (H.R bukhari muslim). Tiga hal yang diperintahkan itu adalah pelajaran ketangkasan fisik. Jadi bukan cuma aspek kognitif yang perlu diasah dari anak. Di era sekarang ini, tentu saja bukan memanah lagi yang menjadi ketrampilan survival tapi bagaimana membela diri yang baik bisa menjadi acuan pengganti.
Menurut Jerry Wykoff, dan Barbara C Unel dalam buku Teachable Virtues: Practical Ways to Pass on Lessons of Virtue and Character to Your Children (Perigee, 1995) dan Dorothy Law dalam Children Learn What They Live dikatakan bahwa anak anak belajar tentang hidup dan bagaimana menjalaninya sejak dini. Anak siatas usia empat tahun perlu diajarkan mengenal dan mempunyai ketrampilan sendiri untuk menghadapi bahaya yang disebut knowledge of sense of awareness. Meski kita tak mengharapkan si kecil menghadapi keadaan bahaya, tapi penanaman sikap waspada bisa membantunya merasakan hal-hal yang perlu diwaspadai atau mengundang bahaya.
Diatas empat tahun, mereka harus mulai melatih “kekuatan” dan kemampuan untuk bertahan  dan tahu akan bahaya. Mereka harus memiliki kemampuan dan keahlian untuk menghadapi ketidak nyamanan, gangguan, ancaman serta bahaya. Anak anak harus melatih tingkat peduli pada lingkungan serta kewaspadaan sejak dini. Meskipun sebagai orang tua, kita tidak pernah berharap anak anak benar benar akan menghadapinya. Namun dengan latihan seperti ini, maka anak anak akan memiliki kesiapan dan bisa menghindari situasi tersebut. Dari sini bisa dikatakan bahwa anak beladiri sejak usia 5 tahun tidak masalah. Justru anak akan mendapatkan banyak manfaat dari kegiatannya itu. Tidak usah cemas ia bakal cedera atau jadi sok jagoan. Justru dari sini ia belajar disiplin dan patuh. Perkembangan motoriknya pun makin baik.  Selagi masih kecil dalam masih mudah dibentuk, rasa tanggung jawab membuat kita mengarahkan mereka pada jalan kebaikan.
Beladiri sebagai Olah Raga Ketahanan Fisik dan Mental
Memang, beladiri termasuk jenis olahraga pertarungan yang seringkali melibatkan kontak fisik dengan orang lain yang dipandang menimbulkan ancaman, lalu menyerang. Namun di balik tonjokan dan tendangannya, beladiri juga mengandung disiplin, patuh, dan menonjolkan sifat kependekaran yang mengutamakan moral. Selain filosofinya,segi moral dan disiplin juga diajarkan. Dari menunggu giliran untuk praktek tonjokan/tendangan, anak belajar untuk sabar dan disiplin. Sambil diajarkan gerakan-gerakan beladiri, anak juga dilatih untuk patuh mengikuti semua petunjuk dan sabar. Perlu adanya pendampingan dan kebijakan pelatih tentu saja untuk menunjukan pada anak bahwa beladiri bukan menyerang, memamerkan kepandaian menendang dan meninju tapi mempertahankan diri, Sebaiknya, beladiri untuk anak ditekankan lebih pada unsur olahraganya, bukan beladirinya. Bukan pada intensitas dan kekuatan dari pukulan/tendangan tetapi lebi pada melihat posisi tubuh yang benar dan baik. Hal ini juga bisa membantu pembentukan postur tubuh yang baik pada anak dan membangun percaya dirinya.
Sebagai anak yang memiliki postur tubuh kecil, sejak awal sekolah maupun di lingkungan rumah, “R”  tidak lepas dari bully teman temannya. Meskipun kawatir, saat melihat kejadian seperti ini, sebagai ibu saya cenderung hanya mengawasi dari jauh. Sangat jarang saya turun tangan membantu “R” menghadapi kejadian semacam ini. Menurut saya, dalam dunia yang lebih luas lagi, anak saya mau tidak mau harus berhadapan dengan berbagai “penindasan”. Inilah saatnya bagi “R”  untuk melatih kemampuannya bertahan dan membela diri.
Seorang anak yang jago bela diri tentu saja akan aman terhindar dari penindasan anak seusianya. Tidak dapat dipungkiri kalau di dunia anak, khususnya anak laki-laki, menjadi jagoan adalah sebuah nilai yang mereka pandang hebat. Tak jarang untuk menunjukkan kejagoannya, seorang anak melakukan bullying atau penindasan pada anak lain yang lebih lemah. Seorang anak yang mempunyai kemampuan bela diri tentu akan segan dibully oleh anak lain.Tentu saja, semua ini harus dibarengi dengan pendampingan dan pemahaman akan filosofi beladiri itu sendiri, sebagai alat membela diri, bukan menindas dan melakukan bully.
Anak harus menghadapi segala sesuatu dengan segenap kemampuannya, berani berkata jujur dan benar, bertindak benar, berani berinisiatif, berani menolong orang, berani mempertahankan haknya, dan sebagainya. Berlatih beladiri bukan saja melatih jurus-jurus tetapi juga mentalnya. Sebelum atau setelah latihan, para pelatih/orang tua harus mengajak anak berbincang mengenai apa yang harus dilakukan di luar tempat latihan, menanamkan dalam otak dan jiwa mereka untuk berlaku benar sebagai wujud dari sikap ksatria
Pada dasarnya anak memiliki energi negatif. Mungkin karena ia menyimpan kekesalan, kemarahan, kekecewaan, dan lainnya. Energi negatif ini perlu penyaluran yang tepat. Nah, berlatih bela diri adalah salah satu cara mengeluarkan energi negatifnya dengan cara positif. Ia bisa memukul bantalan karet, berguling di atas matras, melompat, berteriak, berlari, dan lainnya. Jika emosi negatifnya tersalurkan dengan baik, maka secara emosi anak akan merasa lebih nyaman dan emosinya pun bisa lebih stabil.
Secara fisik, tentu saja sebagai olahraga, beladiri  akan membawa kesehatan bagi tubuh. Seorang anak akan terbantu proses pertumbuhannya dengan kondisi fisik yang bugar dan sehat. Beladiri sangat bermanfaat bagi perkembangan motorik anak. Latihan tendangan, misal, bisa memperkuat otot tungkai. Bukankah si kecil di usianya ini amat suka menendang-nendang dan melompat seperti yang dilakukan tokoh-tokoh  idolanya di film-film?  Dengan mengikuti latihan beladiri, anak belajar teknik menendang dan melompat yang benar, hingga kemungkinan ia cedera akibat meniru gerakan-gerakan si tokoh dapat diminimalisir.
Gerakan memukul, menendang, merunduk, melompat, menghindar, berputar, berlatih keseimbangan, dan lainnya kerap diterapkan saat berlatih bela diri. Belum lagi dengan gerakan-gerakan pemanasan atau gerakan untuk menguatkan otot-otot, seperti berlari, sit up, push up, berjalan jongkok, dan lainnya. Semua gerakan tersebut melatih motorik anak menjadi lebih kuat, cekatan, cepat dan tangkas.
Tubuh yang secara teratur diajak berolahraga secara otomatis akan meningkatkan kebugarannya, karena otot-otot terlatih untuk bergerak, tidak kaku, dan tidak mudah keseleo atau terkilir. Dengan begitu, sistem metabolisme tubuhpun bekerja lebih baik yang membuat daya tahan tubuh meningkat, sehingga anak tidak mudah sakit. Jadi, tubuhnya akan kembali sehat.
Bela diri bukan sekedar latihan rutin begitu saja. Tapi dikenal peningkatan jenjang. Biasanya dikenal pewarnaan pada sabuk yang dikenakan pada baju latihan atau penamaan kedudukan. Peningkatan jenjang ini adalah sebuah prestasi sendiri yang membawa kepuasan pada anak. Selain itu, anak juga bisa mengikuti even-even perlombaan. Dan ini bisa memacunya untuk berprestasi pada hal yang positif.
Mengajarkan  Disiplin dan Kewaspadaan Melalui Beladiri
Menurut John Locke (dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Latihan beladiri mengajarkan banyak kedisiplinan. Peraturan yang melekat pada saat latihan seperti harus datang tepat waktu, membawa baju latihan, serius dan konsentrasi, dan sebagainya adalah pengajaran yang baik untuk anak. Tersedia hukuman bila anak melanggar. Bahkan pada setiap latihan beladiri juga ada sumpah atau janji yang poinnya adalah berbuat kebaikan. Seperti misalnya ikrar yang diucapkan sebelum atau setelah latihan.
Setiap olahraga bela diri memiliki aturan masing-masing. Salah satunya adalah anak harus disiplin. Ia harus datang tepat waktu, mengikuti instruksi pelatih, harus memakai seragam, tidak boleh bermain-main, harus bekerja sama dengan siswa, saling menghormati, tidak boleh menggunakan kemampuan dengan sembarangan, menolong sesama, dan sebagainya. Gerakan-gerakan pada latihan beladiri itu melatih ketangkasan pada anak. Reflek saat menangkis serangan lawan, kuat menerima pukulan di badan, gesit berkelebat dalam pertarungan, itu semua akan didapatnya pada latihan yang disiplin.
Latihan seperti ini akan menguatkan serta meningkatkan kedisiplinan dan komitmen anak. Tak mustahil anak juga akan menerapkan disiplin dan komitmen pada hal lain, seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar di rumah, datang tepat waktu ke sekolah, menghormati teman, dan lainnya. Anak diberi latihan-latihan yang bisa membantu pertumbuhan psikomotorik dan menunjang kesehatannya. Sambil berjalan pembentukan moral sedikit demi sedikit dilakukan melalui penanaman disiplin. Sifat kependekaran pelan-pelan ditumbuhkan seperti tak menyerang lebih dulu, berani mengakui kelemahan, dan sifat-sifat kependekaran lain yang menjunjung moral dan disiplin.
Tentunya, dengan belajar beladiri, anak juga mengembangkan sense of awareness. Dia jadi punya sikap waspada terhadap lingkungan sekitar yang bisa mengancam. Mengacu pada literatur psikologi perilaku anak dari Jerry Wykoff, Barbara C. Unell dan Dorothy Law Nolte, anak-anak usia 4 tahun ke atas perlu dilatih untuk membentuk dan mengambangkan sense of awareness atau kewaspadaan pada lingkungan yang membahayakan.  Nah, pada olahraga beladiri, sense of awareness diajarkan lewat metode pelatihan sehari hari. Karena konsep musuh belum dikenal di usia dini, maka situasi bahaya itu digambarkan lewat  perumpamaan. Disinilah perlu kebijakan dari pelatih dan orang tua.
Perlu diingat, kita harus hati hati, jangan sampai salah mengajarkan analisa bahaya pada anak. Kalau sampai salah, anak bisa berkembang jadi paranoid, memandang setiap orang dengan curiga. Jadi, pola pengajaran sense of awareness ini harus dilakukan dengan bijaksana, hati-hati, tidak berlebihan dan tidak menjadikan anak paranoid. Ancaman dalam kehidupan memang “besar”, tapi anak jangan ditakuti-takuti. Sikap waspada harus dikembangkan secara bijak. Beladiri bisa menjadi suatu bagian untuk menghadapi tantangan di dalam hidup, tapi kapan ilmunya harus dikeluarkan, harus secara bijak diajarkan. Ingat, pada usia dini, keselamatan anak menjadi tanggungan orang tua sepenuhnya. Artinya, sikap waspada bisa diajarkan, tapi keselamatan anak tetap menjadi tanggung jawab orang tua
Penanaman Aspek Sosialisasi Dalam Beladiri
Di tempat latihan bela diri anak akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang: ada pelatih, siswa lain, pengurus, bahkan mungkin orangtua dari teman. Dengan begitu interaksi anak jadi lebih terbuka sehingga ia bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasinya. Beberapa anak mungkin malu-malu, tugas kita lah membangun keberaniannya sehingga mampu bersosialisasi dengan baik.
Kadang seorang anak tidak hanya menemukan teman seusianya di tempat latihan. Dia harus berinteraksi dengan anak yang lebih muda atau lebih tua yang mengenakan warna sabuk yang sama. Saat inilah anak belajar menghormati dan menghargai. Anak juga mendapatkan banyak teman yang tidak hanya teman sekolah atau teman lingkungan rumahnya. Ada banyak jaringan pertemanan real yang luas yang di dapatnya.
Disinilah perlu kemampuan pelaih untuk mengambangkan teknik pembelajaran beladiri yang memperbanyak unsur bermain dan mengembangkan aspek sosialisasi anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Kegiatan apa pun yang kita berikan kepadanya, sebaiknya tak meninggalkan pola bermain. Anak-anak berkumpul bersama teman sebaya lainnya dan harus bermain bergembira dengan kegiatannya.
Teman Belajar dan Bukan Lawan Tanding
Sebagai combat sport beladiri tentu tak lepas dari “pertarungan”, baik dalam latihan maupun dalam perlombaan. Namun konsep “musuh” tidak disarankan untuk dikenalkan kepada anak anak Anak jangan dikenalkan pada konsep musuh. “Siapa itu musuh dan wujudnya kayak apa, masih terlalu dini untuk dikenalkan pada anak usia dini.” Aspek utama pada anak usia dini adalah to grow, berkembang. Untuk membuat dia tumbuhdan berkembang,  harus ada rangsangan dari luar. Itu sebabnya pembelajaran beladiri pada anak usia dini hanya untuk olahraga dan pembentukan disiplin, bukan menekankan pada self defense-nya.
Dengan pemahaman bahwa konsentrasi dan kombinasi lompatan yang bagus akan menghasilkan keberhasilan “menyelamatkan” diri dari suatu “serangan” yang membahayakan. Maka sparing partner sebaiknya tidk dikenalkan. Bagaimanapun, jika sudah menggunakan teman sebagai lawan tanding, berarti sudah mengarah pada unsur combatting daripada olahraganya. Bila anak sudah diajarkan bertarung melawan teman pada usia yang masih dini, maka secara tak sadar akan terbentuk konsep predator pada dirinya, yaitu mahluk yang suka menaklukkan temannya sendiri. Olahraga raga ini dinamakan beladiri, (self defense), bukanattacking others. Filosofi dasarnya adalah sifat kesatria yang melawan kalau diserang, bukan menyerang lebih dulu untuk menunjukkan kejagoannya. Bahkan sedapat mungkin menghindari perkelahian.


Mengajarkan Beladiri Dengan Konsep Bermain
Bermain dalam tatanan pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain yang diarahkan. Menurut Dr. Mary Go Setiawani dalam bukunya “Menerobos Dunia Anak” (Yayasan Kalam Hidup Bandung 2000) bermain memiliki beberapa fungsi antara lain:
1.         Melatih fisik: Bermain merupakan latihan olahraga yang terbaik bagi tubuh. Bermain dapat membina kemampuan anak dalam berolahraga, kecerdasan, dan ketangkasan otak;
2.        Belajar hidup bersama/berkelompok: Bermain adalah kesempatan yang baik bagi anak untuk terjun ke dalam kelompok dan belajar menyesuaikan diri dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat;
3.        Menggali potensi diri sendiri: Dengan bermain, anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesulitan dengan kemampuan dirinya sendiri;
4.        Mentaati peraturan: Orang dewasa harus membantu anak bersikap sportif dalam bermain dan membimbing mereka untuk menaati peraturan.
Agar fungsi bermain dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dalam memilih jenis permainan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut
1.         Beri permainan yang dapat mengembangkan fisik;
2.        Perlu ada keseimbangan antara permainan yang bersifat tenang dan yang banyak bergerak dalam ruangan atau di luar ruangan;
3.        Berikan macam-macam permainan untuk memusatkan perhatian mereka;
4.        Sediakan permainan atau kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman belajar bagi mereka;
5.        Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka;
6.        Persiapkan seorang atau orang dewasa untuk memimpin mereka dalam bermain atau berekreasi;
7.        Berikan kesempatan untuk menggunakan daya imaginasi dan kreativitas mereka.
Aktivitas bermain tanpa disadari merupakan bagian dari gerak dasar beladiri seperti menendang, memukul, mengelak, menghindar, atau berlari. Dasar beladiripun pada dasarnya sudah dimiliki seseorang sejak lahir seperti bayi yang biasa menendangkan kaki atau memukul-mukulkan tangannya. Dari beberapa teknik dasar dalam beladiri, tidak semuanya bisa disampaikan atau cocok untuk anak usia dini, pelatih/orang tua harus pandai-pandai dalam memilih atau menentukan teknik dan gerakan yang sesuai. Dalam menyampaikan teknik dasar beladiri, juga harus tetap mengandung unsur bermain dan mengembangkan aspek sosialisasi termasuk dalam menggunakan bahasa/istilah yang digunakan bisa diubah agar tidak terkesan keras/kasar.
Model pembelajaran bermain pencak silat harus dikemas sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kesan kekerasan atau permusuhan tetapi dibuat agar timbul rasa senang pada anak dan juga harus memperhatikan faktor keselamatan anak. Dalam menentukan jenis permainan harus memperhatikan prinsip memilih jenis permainan dan juga memperhatikan prinsip-prinsip bermain.
Dalam mengajarkan beladiri kapada anak usia dini, baik pelatih maupun orang tua harus memiliki model pembelajaran/pelatihan tepat yang arahnya lebih pada pembentukan kesehatan dan bermanfaat bagi perkembangan psikomotorik anak. Model pembelajaran bermain beladiri yang tepat dapat menciptakan suasana senang dan ceria untuk anak sehingga tanpa disadari anak telah menerima pembelajaran/pelatihan beladiri mekipun dalam bentuk permainan. Tentusaja disertai dengan pendampingan dan penanaman nilai filosofi yang terus menerus pada pemikiran dan jiwa si anak.
Sebagai saran tambahan, untuk anak usia dini, pilihlah jenis olahraga beladiri yang tak menggunakan alat tapi lebih mengandalkan gerakan seperti lompatan dan tendangan. Ketauhilah minat anak terlebih dahulu. Jangan memaksakan anak untuk belajar beladiri ataupu memilih jenis beladiri tertentu.
Selain itu, pelatihnya juga harus tahu perkembangan fisik dan psikologi anak, maupun sturuktur pertumbuhan anak.  Anak dengan postur tubuh apa pun dapat mengikuti olahraga beladiri. Namun bila si kecil punya penyakit tertentu semisal asma atau jantung, beritahu instrukturnya agar porsi latihan atau gerakan-gerakannya tak membahayakan si kecil.
Pelatih harus memiliki pengetahuan tentang pertumbuhan fisik anak, agar dapat mengetahui intensitas dan kekuatan tendangan serta lompatan pada anak, hingga tak mencederai tungkai maupun otot-otot kaki anak yang sedang tumbuh serta mencederai temannya. Selalu sediakan P3K dan pelatih memiliki pengetahuan tentang keadaan darurat seperti anak terjatuh. Untuk menghindari kemungkinan si kecil cedera saat mempraktekkan teknik tendangan/lompatan di rumah, sebaiknya orang tua hadir selama anak latihan. Dengan begitu, orang tua bisa melihat teknik yang benar yang diajarkan dan membetulkannya kala anak mempraktekkannya di rumah.
Sistem memberikan hukuman pada anak dalam pelatihan beladiri juga sangat tidak dianjurkan. Anak memang harus disiplin dan patuh mengikuti instruksi, tapi bila anak melakukan kesalahan tak ada hukuman fisik apa pun yang diterapkan. Hal ini karena konsep utama pelatihan adalah bermain.Dalam pembelajaran beladiri pada anak sebaiknya tidak mengenal kenaikan tingkat untuk menghindari kecemburuan yang kerap terjadi pada anak-anak usia dini.

Selamat berlatih anak anak.

HAKEKAT MANUSIA DALAM AL-QUR'AN

Al-Qur’an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insaan, an-naas,al-basyar, dan banii Aadam. Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-naas(terambil dari kata an-naws yang berarti gerak; dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia.

Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan ke mana ia akan kembali.

Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam dalam al-Qur’an oleh Allah dengan huruf nidaa(Yaa Adam!). Demikian juga penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu menggunakan kata tunggal (anta) dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35.

Manusia dalam pandangan al-Qur’an bukanlah makhluk anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia. Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya. Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa.

Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).

Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu . Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitasmutaqqin di atas.

Gambaran al-Qur’an tentang kualitas dan hakikat manusia di atas megingatkan kita pada teori superego yang dikemukakan oleh sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa kenamaan yang pendapatnya banyak dijadika rujukan tatkala orang berbicara tentang kualitas jiwa manusia.

Menurut Freud, superego selalu mendampingi ego. Jika ego yang mempunyai berbagai tenaga pendorong yang sangat kuat dan vital (libido bitalis), sehingga penyaluran dorongan ego (nafsu lawwamah/nafsu buruk) tidak mudah menempuh jalan melalui superego (nafsu muthmainnah/nafsu baik). Karena superego (nafsumuthmainnah) berfungsi sebagai badan sensor atau pengendali egomanusia.Sebaliknya, superego pun sewaktu-waktu bisa memberikan justifikasi terhadap ego manakala instink, intuisi, dan intelegensi –ditambah dengan petunjuk wahyu bagi orang beragama– bekerja secara matang dan integral. Artinyasuperego bisa memberikan pembenaran pada ego manakala ego bekerja ke arah yang positif. Ego yang liar dan tak terkendali adalah ego yang negatif, ego yang merusak kualitas dan hakikat manusia itu sendiri.

Sebagai kesimpulan dapatlah diterangkan bahwa kualitas manusia berada diantaranaluri dan nurani. Dalam rentetan seperti itulah manusia berperilaku, baik perilaku yang positif maupun yang negatif. Fungsi intelegensi dapat menaikkan manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Namun intelegensi saja tidaklah cukup melainkan harus diikuti dengan nurani yang tajam dan bersih. Nurani (mata batin, akal budi) dipahami sebagai superego, sebagi conscience atau sebagai nafsu muthmainnah(dorongan yang positif). Prof. Dr. Fuad Hasan mengatakan bahwa bagi manusia bukan sekedar to live (bagaimana memiliki) dan to survive (bagaimana bertahan), melainkan juga to exist (bagaimana keberadaannya). Untuk itu, maka manusia memerlukan pembekalan yang kualitatif dan kuantitatif yang lebih baik daripada hewan.

Manusia bisa berkulitas kalau ia memiliki kebebasan untuk berbuat dan kehendak. Tetapi kebebasan disini bukanlah melepaskan diri dari kendali rohani dan akal sehat, melainkan upaya kualitatif untuk mengekspresikan totalitas kediriannya, sambil berjuang keras untuk menenangkan diri sendiri atas dorongan naluriah yang negatif dan destruktif. Jadi kebebasan yang dimaksudkan disini adalah upaya sadar untuk mewujudkan kualitas dan nilai dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi secara bertangung jawab.

Kualitas dan nilai manusia akan terkuak bila manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan naluri bebasnya itu berdasarkan pertimbangan aqliah yang dikaruniai Allah kepadanya dan dibimbing oleh cahaya iman yang menerangi nuraninya yang paling murni. Wallaahu A’lam.


Saturday, 11 April 2015

List Movie Online

25th Hour Full Movie
A Madea Christmas Full Movie
A Midsummer Night's Dream Full Movie
A Very Brady Sequel Full Movie
Alvin and the Chipmunks Full Movie
Amadeus Full Movie
American Mary Full Movie
American Psycho Full Movie
American Sniper Full Movie 
An American Crime Full Movie
Anne of Green Gables Full Movie
Atonement Full Movie
Avengers: Age of Ultron Full Movie
Bastard Out of Carolina Full Movie
Battle of the Bulge Full Movie
Bébé's Kids Full Movie
Because of Winn-Dixie Full Movie
Before Sunrise Full Movie
Behind the Waterfall Full Movie
Bloodsport Full Movie 
Boulevard Nights Full Movie 
Bugsy Malone Full Movie
Cabeza de Vaca Full Movie
Calamity Jane Full Movie 
Camp X-Ray Full Movie
Casino Royale Full Movie
Catch and Release Full Movie
Changeling Full Movie 
Chitty Chitty Bang Bang Full Movie
Cinderella Full Movie
Cold Turkey Full Movie 
Confessions of a Shopaholic Full Movie
Dangerous Intentions Full Movie 
Darby O'Gill and the Little People Full Movie
Darkman Full Movie 
Darkness Falls Full Movie 
Darling Full Movie 
Destination Tokyo Full Movie
District 9 Full Movie 
Divergent Full Movie
Dracula: Dead and Loving It Full Movie
Earth vs. the Flying Saucers Full Movie 
 Eternal Sunshine of the Spotless Mind Full Movie 
Event Horizon Full Movie 
Falling Down Full Movie
Fanny Hill Full Movie
Far from the Madding Crowd Full Movie 
Fat Pizza vs Housos Full Movie
Fifty Shades of Grey Full Movie 
Four Blood Moons Full Movie
Four Christmases Full Movie
Freddy Got Fingered Full Movie
Freeway Full Movie
Friday the 13th Full Movie
Furious 7 Full Movie 
Gone Too Far! Full Movie
Good Burger Full Movie
Groundhog Day Full Movie
Happy Ending Full Movie 
Harold and Maude Full Movie 
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban Full Movie
Heart of Darkness Full Movie 
Hell and Mr Fudge Full Movie
Home Full Movie
Hope and Glory Full Movie 
Hotel Rwanda Full Movie 
Hotel Transylvania Full Movie
Howard the Duck Full Movie 
I Am Michael Full Movie
I Love Trouble Full Movie 
In Good Company Full Movie
Indiana Jones and the Last Crusade Full Movie 
Insurgent Full Movie
Interstellar Full Movie
Iron Eagle Full Movie 
It Takes Two Full Movie
Jack Frost Full Movie
Jagged Edge Full Movie 
Jeremiah Johnson Full Movie
John Rabe Full Movie
John Wick Full Movie
Kick-Ass Full Movie
Kurt Cobain: Montage of Heck Full Movie
Lambert & Stamp Full Movie
Land Ho! Full Movie
Lemonade Mouth Full Movie
Les uns et les autres Full Movie
Life as We Know It Full Movie
Love & Basketball Full Movie
Love Actually Full Movie
Maladolescenza Full Movie
March or Die Full Movie
Message in a Bottle Full Movie
Mission: Impossible - Rogue Nation Full Movie
Monte Carlo Full Movie
Mortal Kombat: Rebirth Full Movie
My Big Fat Greek Wedding Full Movie
Night at the Museum Full Movie
Nine to Five Full Movie
Notting Hill Full Movie
Nurse 3-D Full Movie
Oldest Living Confederate Widow Tells All Full Movie
One More Chance Full Movie
Open Water Full Movie
Paddington Full Movie
Paint Your Wagon Full Movie
Perfume: The Story of a Murderer Full Movie
Peter Pan Full Movie
Picnic at Hanging Rock Full Movie
Playtime Full Movie
Poison Ivy Full Movie
Pokémon Movie 3: The Movie Full Movie
Predators Full Movie
Prometheus Full Movie
Pure Luck Full Movie
Rad Full Movie
Ragamuffin Full Movie
Rags Full Movie
Rurôni Kenshin: Seisô hen Full Movie
Salaam Namaste Full Movie
Savage Sam Full Movie 
Saving Grace Full Movie
Secret of the Wings Full Movie
Selena Full Movie
Seventh Son Full Movie
Sex Tape Full Movie
Short Circuit 2 Full Movie 
Shrek 2 Full Movie
Sleeping with the Enemy Full Movie 
Sling Blade Full Movie
Snatch Full Movie
Sophie's Choice Full Movie
Still Life Full Movie 
Sunday Bloody Sunday Full Movie
Sybil Full Movie 
Synecdoche, New York Full Movie
Tales from the Hood Full Movie
Tammy Full Movie 
Teen Titans: Trouble in Tokyo Full Movie 
Terminator Salvation Full Movie
The Addams Family Full Movie
The Alamo Full Movie
The Big Country Full Movie
The Black Stallion Returns Full Movie
The Boyfriend School Full Movie
The Breakfast Club Full Movie
The Cannonball Run Full Movie
The Cannonball Run Full Movie
The Chipmunk Adventure Full Movie
The Company Men Full Movie 
The Dead Lands Full Movie
The Deer Hunter Full Movie
The Devil's Brigade Full Movie
The Dictator Full Movie 
The Elephant Man Full Movie
The Emperor's New Groove Full Movie
The Fighting Sullivans Full Movie
The Genesis Children Full Movie
鉄拳 ブラッド・ベンジェンス Full Movie
The Good Witch's Gift Full Movie
The Goonies Full Movie
The Gunman Full Movie
The Hot Chick Full Movie
The Hurt Locker Full Movie
The Interview Full Movie 
The Iron Lady Full Movie
The Joy Luck Club Full Movie
The Last Airbender Full Movie
The Luck of the Irish Full Movie
The Machinist Full Movie
The Maze Runner Full Movie
The Next Best Thing Full Movie
The Passion of the Christ Full Movie
The Pest Full Movie
The Place Beyond the Pines Full Movie
The Players Club Full Movie
The Tree of Life Full Movie
The Truman Show Full Movie 
The Twilight Saga: New Moon Full Movie 
The Wizard of Oz Full Movie
The Wrecking Crew Full Movie
Think Like a Man Too Full Movie
Titanic II Full Movie
To Kill a Mockingbird Full Movie
To Sir, with Love Full Movie 
Top Gun Full Movie
Tora! Tora! Tora! Full Movie
Tremors Full Movie
Turbo: A Power Rangers Movie Full Movie
Ulzana's Raid Full Movie
Uptown Saturday Night Full Movie 
Voyage to the Bottom of the Sea Full Movie 
Welcome to the Dollhouse Full Movie
We're No Angels Full Movie
What Dreams May Come Full Movie
Whisky Galore! Full Movie
Wild Card Full Movie 
Your Cheatin' Heart Full Movie
Youth Without Youth Full Movie
Zulu Full Movie 
特務迷城 Full Movie
衝上雲霄 Full Movie 
重返20岁 Full Movie 
The Star Chamber Full Movie
Munster, Go Home! Full Movie 
Blades of Glory Full Movie
The Ninth Gate Full Movie 
Love, Honor & Obey: The Last Mafia Marriage Full Movie 
Devil's Knot Full Movie
Non ci resta che piangere Full Movie
Humpty Sharma Ki Dulhania Full Movie
Strangers with Candy Full Movie
Coal Miner's Daughter Full Movie
Cat Ballou Full Movie 
Guardians of the Galaxy Full Movie 
Presque rien Full Movie
Hell and High Water Full Movie
The Final Countdown Full Movie 
Raiders of the Seven Seas Full Movie 
Raiders of the Seven Seas Full Movie 
Cadence Full Movie 
The Ninth Gate Full Movie
One Flew Over the Cuckoo's Nest Full Movie 
Dirty Dancing Full Movie 
The World's Fastest Indian Full Movie
Flight Full Movie
Kid Cannabis Full Movie
Ray Full Movie 
2 Guns Full Movie
Spud Full Movie 
Waterworld Full Movie
Purely Belter Full Movie 
Serial Mom Full Movie
Explorers Full Movie
Jason's Lyric Full Movie
Fireproof Full Movie
Amber Waves Full Movie
Les Misérables in Concert - The 25th Anniversary Full Movie
Blue Chips Full Movie
Bitter Moon Full Movie
To Save A Life Full Mo
My Girl Full Movie
The Two Mrs. Carrolls Full Movie
Shanghai Express Full Movie
Jack the Giant Slayer Full Movie
Embrace of the Vampire Full Movie
Cry-Baby Full Movie
Sliding Doors Full Movie
Babe: Pig in the City Full Movie
Coach Carter Full Movie
Don't Be a Menace to South Central While Drinking Your Juice in the Hood Full Movie 
Point Break Full Movie 
单身男女2 Full Movie
Ted Full Movie 
The Wedding Ringer Full Movie
Pleasantville Full Movie
Dolphin Tale Full Movie
Breaking Away Full Movie
At First Sight Full Movie
The Flintstones & WWE: Stone Age Smackdown Full Movie
Dawn of the Planet of the Apes Full Movie
Dragonfly Full Movie 
Kaala Patthar Full Movie
Superman/Doomsday Full Movie
Bad Moon Full Movie
Veronica Guerin Full Movie
Grease Full Movie
The Prize Winner of Defiance, Ohio Full Movie
Spaceballs Full Movie
Whiplash Full Movie 
Mrs Caldicot's Cabbage War Full Movie
Warlock Full Movie
Starman Full Movie